Minggu, 25 Februari 2024

Indonesia Raih Juara 3 MTQ Internasional di Iran lewat Nuriah Jurian

 

Menurut penuturan Rijal, Nuriah harus melalui sejumlah tahapan seperti babak penyisihan secara daring pada September dan Desember 2023, hingga akhirnya fase final yang digelar secara luring di Teheran.


Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) Nasional memiliki penilaian dengan melihat siapa kompetitor dan kecenderungan penilaian. Rijal menilai, Nuriah memiliki kriteria dan standardisasi tersebut. Bahkan Nuriah pernah menjuarai ajang MTQ Nasional 2022.


"Nuriah ini memiliki dua hal. Dia juara MTQ Nasional di Kalsel, juga memiliki kriteria dengan standarisasi yang tinggi," terang Rijal.


Besar harapan, lanjut Rijal, prestasi Nuriah bisa mendorong anak bangsa lainnya untuk meraih unggul di bidang Tilawatil Qur'an. la juga menuturkan, prestasi Nuriah dapat dipertahankan atau bahkan ditingkatkan dengan mencetak para hafiz hafizah lainnya di kancah internasional.

"Kita berharap, ke depan, anak-anak bangsa ini bisa termotivasi menggapai prestasi yang lebih dari saat ini. Kita berharap akan hadir juara-juara baru yang berasal dari penyelenggaran MTQ di Indonesia," tutur Rijal.


Selain Nuriah, sebetulnya Indonesia juga mengirimkan perwakilan untuk cabang tilawah putra, Khadar Raswadi Rasyid dari LPTQ DKI Jakarta

Produksi Beras Leran, Melimpah

 


Memasuki puncak musim panen, produks beras di Desa Lerankulon, Kecamatan Palang, melimpah. Daerah yang terkenal dengan hasil beras primiumnya ini rupanya mampu memproduksi beras hingga ratusan ton perhari.
“Di desa ini ada 11 tempat penggilingan padi, rata-rata satu penggilingan menghasilkan sekitar 30 ton beras per hari, dan akan semakin banyak saat musim panen,” ujar Kepala Desa Leraankulon Parlin, Sabtu (09/04).

Menurut Parlin, desanya hanya memiliki lahan pertanian kurang lebih 446 hektar. Jumlah itu pun tidak seluruhnya menghasilkan padi karena sebagian adalah ladang jagung tadah hujan.

“Kalau hanya mengandalkan padi dari desa ini tidak akan mampu menghasilkan beras sebanyak itu,” katanya.

Menurut Parlin, Desa Lerankulon biasanya mendatangkan gabah dari berbagai daerah di bantaran Bengawa Solo, diantaranya Kecamatan Rengel. Kecamatan Soko, Plumpang dan Kecamatan Widang.

“Pengusaha beras di sini mendatangkan gabah dari kecamatan lain penghasil padi, seperti Soko, Plumpang hingga Widang,” tambahnya.

Diakui Parlin, untuk mendapatkan kualitas beras premium, pengusaha beras di Desa Lerankulon memiliki cara penjemuran gabah yang jarang dilakukan daerah lain, yakni, dengan menghindari penjemuran dilantai. Penjemuran gabah di Desa Lerankulon dilakukan di atas tanah dengan alas trepal. Hal itu untuk menghindari kering mendadak pada gabah yang akan menurunkan kualitas hasil giling (beras).

“Beras Leran tidak mesti gabahnya dari sini, bisa dari mana saja. Yang berbeda adalah cara pengolahanya. Di sini biasanya penjemuran minimal dua hari, dengan terus dipantau saat penjemuran. Sebelum digiling disimpan untuk menurunkan suhu gabah agar tidak banyak yang patah saat proses giling,” papar Parlin yang juga memiliki usaha penggilingan di desanya itu.

Adapun beras Leran saat ini sudah dipasarkan hingga Jawa Tengah seperti Rembang, Blora, Pati hingga Semarang. Sementara di Jawa Timur, beras Leran biasanya diambil pedagang beras dari Surabaya, Lamongan, Gresik, dan Bojonegoro, selain pedagang lokal dari Kabupaten Tuban sendiri.

“Pasarnya juga semakin bagus, melalui para pedagang beras itu, malah sekarang sudah ada indusri beras kemasan di desa ini, meski skalanya masih rumahan,” jelas Kepala Desa itu.

Indonesia Raih Juara 3 MTQ Internasional di Iran lewat Nuriah Jurian

  Menurut penuturan Rijal, Nuriah harus melalui sejumlah tahapan seperti babak penyisihan secara daring pada September dan Desember 2023, hi...